Tagged: DPR

#TinjauBanjir, Djarot Bersama Charles Honoris

Wagub DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat (duduk dua kanan) didampingi Anggota DPR RI Fraksi PDIP Charles Honoris (duduk bertopi) dan Walikota Jakarta Barat HM Anas Effendi berdialog sambil meninjau ratusan pengungsi banjir di posko penampungan Vittoria Residence Duta Indah Karina, Jl Daan Mogot, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (10/2/2015). Selain meninjau korban banjir, Wagub juga memberikan bantuan dan mengecek posko kesehatan di perumahan yang mempunyai 160 titik dan 32 kelurahan terkena banjir. WARTA KOTA

Wagub DKI Jakarta Sidak Banjir Bersama Charles Honoris

charles honoris pdip dpr

charles honoris pdip dpr

Hujan yang mengguyur Jakarta dari malam tanggal 8 Februari 2015 hingga 10 Februari dini hari, menyebabkan banyak wilayah ibu kota terendam banjir. Menindaklanjuti hal tersebut, wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat melakukan inspeksi mendadak bersama Anggota DPR-RI Dapil Jakarta III dari Fraksi PDI Perjuangan, Charles Honoris.

Lokasi yang dipilih adalah Kecamatan Cengkareng, Keluarahan Kali Angke. Kaliangke merupakan salah satu wilayah di Jakarta yang terkena banjir paling parah. Wagub dan Charles juga sempat mengunjungi warga di posko pengungsian. Setidaknya terdapat 500 orang mengungsi di Mushola dan kelurahan di Kel. Kedaung Kali Angke. Selain membawa bantuan air minum dan makanan instant Charles Honoris bersama Wagub Djarot Saiful, meninjau lokasi bantaran kali yg sdh pada bocor sehingga pd saat banjir air meluap ke pemukiman warga.

Sebagai wakil masyarakat di wilayah Jakarta Barat dan Utara, Charles Honoris memiliki tanggung jawab untuk mengedepankan kepentingan masyarakat, terlebih di saat sulit karena rentannya wilayah Jakarta terhadap bencana banjir. Tindakan cepat tanggap ini, diambil pula oleh Wagub Djarot yang baru dilantik pada tanggal 17 Desember 2014, untuk turun bersama di tengah masyarakat meskipun hujan turun cukup deras saat sidak. Wagub juga berpesan pada lurah untuk memperhatikan para pengungsi khususnya yg lansia dan balita. 

Sampai saat ini, bantuan akan terus diberikan dan akan diperluas dengan disesuaikan keperluan masyarakat, tambah Charles. bila dampak banjir semakin meluas ke wilayah Jakarta lainnya.  Mengingat, bencana banjir di Provinsi DKI Jakarta hampir setiap tahun terjadi, yang tidak hanya membuat kerugian secara materil akibat kerusakan infrastruktur publik, milik masyararakat, maupun dengan terhambatnya kegiatan perekonomian yang berpusat di jantung ibu kota maka pemprov akan segera mempercepat proses normalisasi saluran air di Jakarta, kata Wagub.

Majalah Rumah Konstituen Charles Honoris Edisi Januari – Februari 2015

DOWLOAD MAJALAH EDISI JANUARI – FEBRUARI 2015

Telah Terbit,
Majalah Rumah Konstituen Charles Honoris
Edisi Keempat.
Bagi warga Jakarta Barat, Utara dan Kepulauan Seribu yang berminat untuk mendapatkan majalah ini, kirimkan data lengkap, seperti nama, alamat, fotocopy KTP ke email kami rumahkonstituen@charles-honoris.com

Majalah kami terbit di setiap akhir bulan.

Redaksi menerima iklan (Komunitas, Organisasi, Karang Taruna, UKM, Layanan Masyarakat) secara gratis, kritik, saran dan masukan mohon di alamatkan ke Rumah Konstituen Charles Honoris Jl. Kebun Jeruk Raya No. 8, Jakarta Barat atau email ke rumahkonstituen@charles-honoris.com
Kirimkan opini atau artikel anda maksimal 3000 karakter tanpa spasi disertai identitas diri (berupa fotocopy KTP), nomor telepon, dan nomor rekening ke alamat email rumahkonstituen@charles-honoris.com
Redaksi berhak menyeleksi segala bahan iklan, opini, dan tulisan yang masuk.

Download

WNI di Singapura Jangan Dipaksa Ikut Wajib Militer

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian, Mirza Iskandar memastikan, pihaknya mengetahui  dua WNI yang mengikuti wajib militer di Singapura.

“Benar ada mahasiswa yang belajar di Singapura dan mereka ikut wajib militer karena ikut ketentuan dari negara Singapura. Itu untuk syarat pendidikan mereka, ujar Mirza Rabu (12/11/2014) seperti dikutip dari situs cnnindonesiacom.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris menyayangkan hal tersebut.  “Kami sangat menyayangkan adanya WNI yang ikut wajib militer di Singapura. Tentunya dari segi aturan sudah jelas bahwa WNI yang ikut wamil di negara lain dapat kehilangan kewarganegaraannya,” kata Charles, Kamis (13/11/2014).

“Memang ada aturan di Singapura bahwa semua Permanent Resident (PR) Singapura terlepas dari kewarganegaraan yang bersangkutan diwajibkan ikut wamil disana. Meski begitu, Kemenlu harus mengirimkan surat protes ke pemerintah Singapura untuk tidak memaksa WNI yang ada disana untuk ikut wajib militer,” harap Charles

Selain itu, Charles berharap, pihak KBRI aktif memberikan sosialisasi kepada WNI di luar negeri untuk tidak ikut wajib militer atau kegiatan militer negara lain.

“Kalau kata Bung Karno lebih baik hujan batu di negeri sendiri daripada hujan emas di negeri orang.”

Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya yang dihubungi CNN Indonesia kemudian mengatakan, kedua orang tersebut sudah dipulangkan kembali ke Singapura setelah diisolasi selama seminggu di Magelang.

Mereka berstatus sebagai permanent resident di Singapura. Dan sesuai dengan aturan Singapura, semua warga negara termasuk permanent resident diharuskan mengikuti wajib militer.

Dalam undang-undang Indonesia, seseorang akan kehilangan kewarganegaraannya jika yang bersangkutan bergabung dengan militer negara asing.

Pasal 23 UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia itu berbunyi: WNI kehilangan kewarganegaraannya jika yang bersangkutan masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden.

Direktur Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian, Mirza Iskandar  menambahkan,  ada pegecualian di ayat selanjutnya dalam UU tersebut.

“Betul bahwa WNI beresiko kehilangan kewarganegaraan jika ikut militer negara asing, namun ada pegecualian bagi mereka yang sedang mengikuti program pendidikan di negara lain yang mengharuskan mengikuti wajib militer. Itu ada di pasal 24. Jadi tidak ada masalah bagi dua mahasiwa tersebut,” jelas Mirza.

Sumber: Tribunnews

Indonesia Harus Dorong Terciptanya ASEAN yang Kondusif, Kata Charles Honoris

Charles Honoris Anggota DPR RI 2014-2019/Dok/Suara.com

Charles Honoris Anggota DPR RI 2014-2019/Dok/Suara.com

Prestasi Indonesia dalam perkumpulan APEC harus diimbangi dengan prestasi di Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN.
JAKARTA – Politisi PDI Perjuangan Charles Honoris mengatakan, pembahasan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 harus dibahas dengan memasukkan agenda salah satunya rencana pembangunan poros maritim Indonesia.

“Dalam pertemuan APEC kemarin, Presiden Joko Widodo sangat serius menyambungkan gagasan tol laut Indonesia dengan jalur sutra Tiongkok,” kata Charles dalam keterangannya kepada redaksi, Rabu malam (12/11).

Menurutnya, jalur sutra laut secara otomatis akan meramaikan wilayah perdagangan Indonesia. Karena itu, pemerintah harus juga menyiapkan diri secara politik, infrastruktur, ataupun kesiapan masyarakat.

Charles menjelaskan, Presiden Jokowi harus mencermati situasi memanas yang terjadi di laut Tiongkok Selatan karena sedikit banyak dapat menghambat gagasan poros maritim.

“Indonesia sendiri punya kepentingan agar rencana pembangunan tol laut yang didukung dua puluhan pelabuhan sebagai hub feeder dapat berjalan maksimal. Salah satunya di Bitung yang nantinya akan menjadi pintu ke Asia Timur,” beber anggota Komisi I DPR itu.

Untuk mendukung rencana tersebut, lanjutnya, Indonesia harus ikut aktif mendorong terciptanya kawasan Asean yang kondusif. Agar implementasi code of conduct harus bisa segera terealisasi.

Menurut Charles, hal ini merupakan kesempatan emas bagi pemerintahan Jokowi untuk unjuk gigi dan menancapkan pengaruhnya di Asean dalam agenda pembahasan konflik laut Tiongkok Selatan.

“Indonesia harus memposisikan diri menjadi negara yang sangat berkepentingan atas terciptanya kawasan yang mendukung pertumbuhan ekonomi negara-negara Asean dengan tanpa terjebak masuk dalam konflik atau persaingan antara kubu Tiongkok dan Amerika,” jelasnya.

“Presiden Jokowi saya yakin punya kemampuan untuk berdiplomasi memperjuangkan kepentingan dalam negeri tersebut,” demikian Charles.[dem]

Sumber: RMol

Putra Luntungan Honoris, Charles Honoris Resmi Dilantik Jadi Anggota DPR

Charles Honoris Anggota DPR RI 2014-2019

Charles Honoris Anggota DPR RI 2014-2019

Pelantikan Anggota DPR RI periode 2014-2019 tepat pada hari Kebangkitan Pancasila, para anggota legislatif baru telah menduduki untuk melakukan perubahan di Parlemen, salah satunya, Charles Honoris, putra kelima dari pengusaha Nasinoal Luntungan Honoris, Charles Honoris telah resmi menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu, 1 Oktober 2014, di Gedung Nusantara, Parlemen, Senayan, Jakarta.

Kader Muda dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sebagai Pengusaha muda merebut kemenangan pada pemilihan 9 july lalu, Charles mendapat suara terbanyak di daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III dengan 96.842 suara mengalahkan seniornya Effendi Simbolon dan Ketua DPR RI Marzuki Alie.

Diketahui, anggota DPR terpilih berjumlah 560. Sementara anggota DPD berjumlah 132 orang. Sedangkan anggota MPR gabungan dari jumlah anggota DPR dan DPD, sehingga berjumlah 692 orang. Kendati demikian, khusus anggota DPR hanya 555 anggota baru yang dilantik. Soalnya, lima orang yang tidak ikut dilantik tersandung kasus hukum

Kelima anggota dewan periode 2014-2109 yang batal dilantik, pertama, Jero Wacik. Politisi Partai Demokrat itu terganjal lantaran berstatus tersangka dalam kasus dugaan pemerasan di Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Jero di kementerian itu menjabat Menteri ESDM.

Kedua, Idham Samawi. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi bantuan klub sepak bola Persiba Bantul. Ketiga, Herdian Koosnadi. Politisi PDIP itu tersandung kasus dugaan korupsi proyek alat kesehatan di Dinas Kesehatan Tangerang Selatan. Kasusnya kini ditangani Kejaksaan Tinggi Banten.

Keempat, Jimmy Demianus Ijie. Politisi PDIP yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Papua Barat itu menjadi terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jayapura, terkait peminjaman dana sebesar Rp22 miliar dari PT Padoma pada 2010 silam. Kelima, Iqbal Wibisono. Politisi Partai Golkar itu menjadi tersangka dalam kasus dugaan bantuan sosial di Provinsi Jawa Tengah.

Tag: Charles Honoris, Pelantikan DPR RI, Anggota DPR RI 2014-2019, Wikipedia